Tamansari adalah taman passangrahan yang di gunakan oleh sultan beserta keluarganya untuk peristirahatan. Meskipun fungsinya sebagai tempat peristirahatan namun di dalamnya terdapat komponen untuk pertahanan.
Letak taman sari hanya sekitar 0,5 kilometer dari keraton Jogjakarta. Arsitek yang membangun Tamansari adalah orang portugis sehingga melihatnya seolah-olah ada rasa eropa yang sangat kental di tiap-tiap sudut bangunannya yang bercita rasa jawa. Maka, bisa dikatakan Tamansari adalah sebuah persilangan antara Arsitetur jawa dan eropa, meskipun rasa jawa lebih mendominasi.
Tamansari ini terdiri dari kolam pemandian, saluran air, ruangan-ruangan khusus dan tidak jauh dari tamansari terdapat komplek yang berupa benteng dan lorong-lorong bawah tanah.
Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.
Ardian / www.wisatajogjakarta.com
Bangunan yang konon di fungsikan sebagai Masjid bawah tanah | Di bawah tangga ada bekas sumur yang di gunakan untuk berwudhu | Lorong yang di sediakan untuk melarikan diri. guna antisipasi mana kala terjadi kekacauan di kerajaan. |
Jangan lupa mengunjungi :
0 komentar:
Posting Komentar