This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 09 Juli 2012

Batu Gedali Sada

Batu Gedali Sada

gedalisada

Obyek wisata ini berbentuk batu besar berbentuk cekung menyerupai gua, yang berfungsi sebagai tempat bertapa dan ritual keagamaan jaman dulu. Menurut cerita sebenarnya Gedali sadaa ada dua bagian yang mempunyai fungsi masing-masing, bagian pertama dipergunakan untuk tempat sembahyang nenek moyang jaman dulu ( kemungkinan agama Hindu dan Budha tetapi belum dapat dipastikan ), bagian kedua dipergunakan untuk tempat Semedi ( bertapa ). Karena terjadi bencana alam sehingga yang bagian pertama hilang, kemungkinan longsor, sehingga saat ini tinggal satu tempat. Untuk saat ini yang satu tempat tersebut masih sering digunakan untuk bertapa. Obyek wisata ini sangat ramai ketika tanggal 1 Muharam ( 1 Sura ) bersamaan dengan ramainya puncak Suralaya. Obyek wisata ini terletak di Pedukuhan Nglambur.

Gunung Kendil

Gunung Kendil

Gunung Kendil

Gunung Kendil merupakan bagian dari pegunungan menoreh yang menjadi tempat terbaik untuk menikmati indahnya panorama alam berupa perkebunan rakyat dan wilayah sekitar Magelang. Gunung kendil juga menyuguhkan indahnya Candi Borobudur yang tampak berdiri menjulang diantara titik-titik hijau pepohonan.

Jangan lupa mengunjungi :

  1. http://www.sidoharjokulonprogo.com (sumber artikel)

Curug Sidoharjo

Curug Sidoharjo Samigaluh

Air terjun ini berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan. Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Jaraknya sekitar 5 km dari Pasar Dekso. MTs Sidoharjo belok ke kiri dan melewati jalan yang menanjak, dan selanjutnya harus melawati jalan setapak di pinggir sawah dan hutan. Sambil berjalan anda bisa menikmati pemandangan yang indah disepanjang jalan diiringi oleh kicauan burung.

Curug ini merupakan obyek wisata yang berupa air terjun dengan ketinggian 75 meter. Disini jika kita beruntung disamping melihat air terjun anda juga akan menemui kera ekor panjang yang bergelantungan di tebing-tebing. Air terjun ini belum mempunyai nama, Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai curug saja. Menariknya, curug ini seakan belum terjamah manusia sehingga masih cukup alami keadaannya. Tambah elok dengan hamparan bunga di sekitarnya, Obyek wisata ini Terletak di Pedukuhan Gonolangu.

Jangan lupa mengunjungi :

  1. http://www.sidoharjokulonprogo.com (sumber artikel)

Jumat, 06 Juli 2012

Mie Ongklok

Mie Ongklok Wonosobo : Rasakan Bedanya!

Pernah ke Wonosobo? Apabila petualang lewat kota sejuk ini pasti sering melihat jajanan yang orang Wonosobo menyebutnya dengan mie ongklok. Walaupun sebenarnya tidak mirip dengan makanan dengan bahan dasar utama mie karena banyaknya bumbu dan sayur yang menutupi semua makanan yang disaji hangat ini. Tidak tau mengapa diberi nama mie ongklok, namun ada yang menyebut mie ongklok karena cara memasaknya dengan cara di ongklok-ongklok (dikocok/diaduk/shake).

Mie Ongklok merupakan perpaduan antara mie kuning dengan aneka sayur seperti kol dan daun kucai (mirip dengan onclang atau daun bawang). Ditambah bumbu /sauce khusus yang disebut loh (baca : lhoh) . Bumbu sauce loh ini terbuat dari tepung kanji yang dimasak dengan cara dilarutkan dalam panas dengan beberapa tambahan bumbu sedap dan mengoda. Bumbu khas yang lain yang membuat menjadi lebih mengoda adalah taburan sauce kacang basah yang berada di atas mie ongklok.

Biasanya mie ongklok disajikan dengan sate sapi yang diletakkan di atas mie ongklok setelah dicampur dengan taburan sauce loh tadi. Untuk mendapatkan mie ongklok tidakah sulit ditemukan di Wonosobo. Setiap jalanan Kota yang terdapat gunung kembar Sindoro dan Sumbing tersebut menyajikan menu mie ongklok dengan beberapa variasi lauk yang banyak dan menarik.

Mencoba pengalamanyang menarik, bisa datang ke alon-alon kota Wonosobo untuk menikmati mie ongklok disaji dengan aneka masakan dan makanan yang lain. Pada hari minggu, alun-alun yang terletak di kecamatan Wonosobo menyajikan banyak makanan yang mengugah selera, nah salah satunya mie ongklok. Dengan gerobak sederhana disajikan dengan kenikmatan khas masyarakat Wonosobo dengan pemandangan kota yang sejuk.

Harga mie ongklok ini cukup terjangkau, hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 12.000,- bisa menikmati mie dengan selera mengiurkan ditambah dengan sate sapi yang dibakar empuk. Kuah dengan kaldu sapi menambah rasa semakin mantap untuk terus menikmati setiap ongklok-ongklok dimangkok. Mie ongklok memang nikmat apalagi disaji hangat, namun memang beberapa orang tidak bisa habis atau tidak mau makan mie ongklok karena bentuk penyajian yang berbeda. Penyajian yang ‘dianggap’ aneh tersebut karena bumbu loh yang berbentuk pasta sehingga sebagian orang justru tidak menikmati.

Namun, ke khasan mie ongklok ini memang sangat mengoda selera. Rasanya rugi apabila melewati Kabupaten yang dilewati Kali Srayu tersebut tanpa mampir dan menikmati mie ongklok yang sedap lagi hangat.. Silakan coba..


Kamis, 05 Juli 2012

Objek Wisata Di Purworejo

Objek Wisata Di Purworejo

Nie Dia tempat-tempat wisata di daerah Kabupaten Purworejo yang bisa bikin happy and merasa nyaman pokoknya TOP BGT, butuh udara segar bisa naik gunung, pengen denger deburan ombak bisa ke pantai, pengen lihat benda-benda bersejarah main aja ke Musium and buat yang doyan makan jangan kuatir banyak makanan enak di sini. Berikut iNie tempat-tempat wisata di wilayah kabupaten Purworejo :

1. Wisata Gunung, Goa, Air Terjun & Hutan
Buat yang seneng lihat pemandangan indah bisa datang ke tempat-tempat berikut.
a. Goa Seplawan
Goa Seplawan terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing dengan jarak tempuh 20 km ke arah timur dari pusat kota dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut sehingga udaranya sangat sejuk. Goa ini memiliki ciri khusus ornamen yang terdapat di dalam goa, antara lain: stalaktit, stalakmit, flow stone, helekit, soda straw, gouwer dam, dan dinding-dinding berornamen seperti bentuk kerangka ikan. Keadaan sekitar goa ini sangat mengesankan dengan pemandangan alam yang begitu indah ditumbuhi flora antara lain lumut (di mulut goa), paku-pakuan dan panorama hutan pinus yang asri. Para pengunjung juga dapat menikmati taman bunga di sekitar goa. Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar 150 – 300 m dan berdiameter 15 m. Goa alam yang sangat menakjubkan ini menjadi sangat terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan Dewi Pawestri seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Obyek wisata ini merupakan potensi wisata yang sangat digemari oleh wisatawan karena disamping keindahan obyeknya, goa ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang lain seperti listrik sebagai penerang dalam goa, MCK, dan taman. Bahkan pada kawasan ini sudah dibangun gardu pandang dan arena perkemahan (camping ground).

b. Curug Muncar
Air terjun Curug Muncar terletak 45 km arah barat laut dari pusat Kota Purworejo. Tepatnya terletak di Desa Kaliwungu, Kec. Bruno, di Kawasan Perhutani. Air terjun ini berada di ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh bermacam-macam teknologi manusia. Oleh karena itu jika Anda menyukai petualangan alam maka Curug Muncar dapat menjadi pilihan yang tepat. Disarankan, bila Anda ingin berpetualang ke lokasi ini, sebaiknya persiapkan fisik Anda karena jalan menuju lokasi relatif menanjak, sehingga dikhawatirkan bila fisik anda lemah tidak dapat sampai ke tujuan. Bagaimanapun lokasi ini cocok bagi para pencinta alam dan pendaki gunung. Bila Anda tiba di lokasi akan terasa betapa agungnya Sang Pencipta alam ini. Kesejukan air dan udara akan menyertai Anda sepanjang waktu. Bila Anda ingin mencoba mandi alam, disinilah pilihan yang tepat. Pengunjung yang pernah ke lokasi ini umumnya mengaku puas dapat menikmati keasrian alam sebagai kekayaan bumi nusantara.

c. GEGER MENJANGAN
Kawasan pegunungan, termasuk barisan bukit menoreh. Dari puncak bukit ini kita bisa meandang lepas kota Purworejo, bahkan jauh ke selatan, pantai selatan. Jalan setapak yang mendaki menjadi keasyikan tersendiri asyik untuk jalan-jalan. Perjalanan dari pintu masuk obyek hingga puncak bukit memang cukup mengasyikkan. Wisatawan ditantang untuk membuktikan kehandalan tenaga dengan mendaki bukit yang tingginya sekitar 175 m di atas permukaan laun. Setelah sampai di puncak, wisatawan akan menemukan sebuah bangunan berukuran 6 x 10 meter, itulah gardu pemanfangan yang sengaja dibangun untuk menikmati keindahan Kota Purworejo dan Pantai Selatan.Selain itu, kawasan Geger Menjangan masih menawarkan beberapa obyek rekreasi lainnya, yaitu taman permainan anak dan kolam renang. Kolam renang dan taman pemancingan terletak di pintu masuk kawasan. Untuk mencapai ke sana bisa naik angkutan jurusan Kalibata, jalan yang arah ke Magelang, dekat dengan pusat kota kabupaten.

d. CURUG SILANGIT
Beberapa daerah di Purworejo memiliki aset wisata yang potensial untuk dikembangkan. Salah satu obyek potensial yang belum tergali adalah Curug Silangit yang terdapat di daerah Kaligesing tepatnya di dusun Jeketro desa Kaligono.
Lokasi Curug Silangit ini sangat mudah dijangkau, karena letaknya tak jauh dari tepi jalan raya Kaligesing. Perjalanan menuju ke sana bisa ditempuh dengan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkutan umum, bisa menggunakan angkutan umum jurusan Purworejo-Kaligesing yang terminal angkotnya berada di belakang Pasar Baledono. Dari terminal tersebut turun di Palpitu kemudian jalan kaki sekitar 15-30 menit ke arah kanan yang juga merupakan jalur menuju ke obyek wisata Goa Seplawan. Lokasi Curug Silangit bisa ditanyakan kepada penduduk setempat. Karena di daerah tersebut juga banyak terdapat rumah penduduk.

Sedangkan bagi pengguna kendaraan roda dua atau roda empat, kendaraan bisa diparkirkan di halaman rumah penduduk sekitar yang memang sering dijadikan tempat parkir oleh para pengunjung. Dari lokasi tempat parkir menuju ke lokasi curug bisa ditempuh lebih kurang sekitar 15 menit.

Salah satu daya tarik Curug Silangit adalah karena Curug tersebut mempunyai 3 tingkatan curug(terjunan air). Curug pertama atau yang paling atas sendiri adalah curug yang paling tinggi sekitar 30 meter. Curug kedua sekitar 10 meter atau setinggi pohon kelapa. Dan yang paling bawah juga sekitar 10 meteran. Setiap curug dibawahnya terdapat kedung atau kolam yang sering dijadikan tempat mandi bagi para pengunjung. Tiap-tiap kedung itu rata-rata memiliki kedalaman lebih dari 5 meter. Bahkan salah satu kedung itu pernah diukur oleh penduduk setempat menggunakan bambu yang sangat panjang namun bambu itu tidak sampai menyentuh dasar kedung tersebut. Jadi jika akan mandi ditempat tersebut harus hati-hati, dan jika tidak pandai berenang lebih baik untuk berenang dipinggir atau menggunaka pelampung biar lebih aman.

Curug Silangit biasanya ramai dikunjungi pada hari minggu atau hari libur lainnya. Dan paling ramai adalah jika pada musim penghujan karena air terjun tersebut sangat deras. Pengunjung curug Silangit kebanyakan adalah anak-anak muda. Biasanya jika ingin pergi ke Goa Seplawan banyak yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke Curug Silangit karena memang satu akses dengan Jalur menuju Goa Seplawan.

e. Objek Wisata Hutan Purworejo
Barangkali belum banyak yang tahu kendatipun warga Purworejo asli selain Jatimalang, Gua Seplawan, Curug Bruno, Curug Sumongari, Purworejo mempunyai potensi wisata alam hutan. Yaitu wisata alam dan bumi perkemahan Kusumo Asri di Desa Mayungsari Kecamatan Bener. Kusumo Asri sangat representatif untuk kegiatan outbond dan adventure karena bentuk tanah yang terasiring dengan tumbuhan pinus yang lebat.

Di tempat ini juga terdapat kebun binatang kecil dengan koleksi buaya, burung, kera dan trenggiling.
Selanjutnya area persemaian bibit yang cocok untuk wisata pertanian. Terdapat juga kolam pemancingan dengan ikan gurameh, bawal, nila dan lele.
Di sini juga terdapat aula rapat, wisma lengkap dengan kamar dan MCK.

2. Wisata Pantai
a. Pantai Jatimalang
Obyek Wisata ini terletak di desa Jatimalang, kecamatan Purwodadi yang berjarak 18 Km dari pusat Kota Purworejo. Obyek wisata Pantai Jatimalang merupakan obyek wisata alam dengan perpaduan antara hamparan rawa/ tambak dan keindahan Pantai Laut Selatan. Menurut searah, pantai ini pada tahun 1942 pernah dijadikan sebagai tempat pendaratan kapal yang mengangkut tentara Jepang. Hal ini dapat dimungkinkan karena disamping daerahnya sepi, Pantai Jatimalang sangat mudah dijangkau dan tidak begitu jauh dari pemukiman. Obyek wisata ini telah dilengkapi beberapa sarana prasarana seperti jalan hotmix sampai tepi pantai, bangunan gasebo, hiburan café, dan karaoke.

b. Pantai Ketawang
Selain Pantai Jatimalang, di Kabupaten Purworejo masih ada obyek wisata pantai lain yaitu Pantai Pasir Puncu dan Ketawang yang terletak di Desa Harjobinangun, dan Ketawang Kec. Grabag, sekitar 22 km dari pusat kota Purworejo. Pantai Pasir Puncu dan Ketawang memiliki pesona yang hampir sama dengan Pantai Jatimalang. Akses jalan menuju pantai ini juga relatif tidak sulit. Bila kita berangkat dari terminal Harjobinangun jauhnya sekitar 2 km sehingga dapat ditempuh dengan ojek atau dokar. Sehingga para pengunjung dapat menikmati deburan ombak dan semilir angin pantai. Selamat mengunjungi. Problem pantai-pantai inipun tak berbeda dengan Pantai Jatimalang, untuk itu jelas masih diperlukan kehadiran tangan dingin investor atau pebisnis industri pariwisata. Untuk lebih menarik minat pengunjung dan investor Pemda setempat pada momen tertentu menggelar acara lomba pacuan kuda, dan balap motor (racing) di pantai ini. Namun, karena belum terjadwal rutin, penggarapannya pun masih terlihat amatiran. Dalam kaitan ini, di perlukan “tangan” event organizer untuk penyelenggaraannya.

c. Pantai Keburuan
Pantai ini terletak di desa keburuan, kec ngombol. Pantai ini masih sangat natural. Di pantai ini terdapat muara sungai Jali. Di pantai ini sering di adakan balap perahu dan juga trail game.





3. Wisata Bersejarah
a. Musium Tosan Aji
Musium ini berbeda dengan musium Ronggowarsito di Semarang maupun musium lainnya. Karena di musium Tosan Aji ini dipamerkan khusus tosan aji atau barang pusaka. Mulai dari pembuatan awal di beselen sampai pada jenis-jenis pusaka yang ada dan pernah dibuat di Indonesia.




b. Masjid Agung Purworejo
Masjid Agung ini terkenal karena di sini terdapat bedug terbesar di Indonesia. Dengan diameter sekitar 2 meter lebih dan dibuat sekitar taun 1800-an. Bedug ini biasanya ditabuh hanya pada hari-hari khusus, seperti pada bulan romadlon dan pada hari-hari besar keagamaan.

4. Wisata Kuliner
Cukup banyak tempat–tempat kuliner di kabupaten Purworejo yang menyediakan menu makanan beraneka ragam dengan harga yang cukup terjangkau, dilihat dari lokasinya terdapat hampir merata di sepanjang jalan dari arah barat mulai dari Butuh, Kutoarjo, Bayan sampai bagelen untuk arah jogja, sedangkan arah magelang sampai Bener. Sedangkan jalur selatan/deandles sudah mulai bermunculan rumah makan dari Grabag sampai Purwodadi meskipun tidak seramai jalur utama.

Untuk waktu malam hari lebih mudah menemukan beraneka kuliner di alun-alun Kutoarjo atau alun-alun Purworejo, meskipun ada beberapa yang cukup ramai namun agak masuk yaitu di sekitar kecamatan Pituruh, alun-alun kemiri, dan Persimpangan Pendowo Purwodadi. Dari sekian tempat kuliner tentunya mempunyai kekhasan masing-masing yang berbeda sehingga kembali ke pembeli untuk menentukan pilihan.
Sebagai referensi penulis kelompokkan kuliner di purworejo yaitu :
a. Sate
Untuk masakan ini ada beberapa tempat yang sudah cukup dikenal dan mempunyai cita rasa tersendiri. Yaitu:
1) Sate Tupai Ki Bawono Lengser, berada di Butuh desa Klepu arah kanan jalan dari arah Jakarta.
2) Sate Kambing Pak Bedjo di kutoarjo, di jalan P. Diponegoro barat hotel Kencana selatan jalan
3) Sate Tegal, tepatnya depan hotel sawunggalih
4) Sate Kambing Pak Kumis di Bayan, selatan jalan.
5) Sate winong, berada di desa winong , Gebang
Untuk masakan sate masih banyak yang tersebar di alun-alun Purworejo dan Kutoarjo serta dan sepanjang jalan negara di daerah Purworejo. Untuk sate ayam sebagaian besar sate madura dan ada sate ambal.

b. Ayam
Untuk masakan ini ada beberapa tempat yang sudah cukup dikenal dan mempunyai cita rasa tersendiri. Yaitu:
1) Ayam goreng Podomoro si pojok timur Alun-alun kutoarjo
2) Ayam Goreng Lezat di sebelah barat Indomart 1 kutoajo

c. Bebek
Untuk masakan ini ada beberapa tempat yang sudah cukup dikenal dan mempunyai cita rasa tersendiri. Yaitu:
1) Bebek goreng P. Dargo, di Terminal lama Purworejo
2) Bebek Goreng Ketawang P. Heri S, di Desa Ketawang, Grabag

d. Makanan & Minuman Enak
1) Kupat Tahu Keturunan
Jl.Raya Kutoarjo menuju Kemiri ( Peturunan ? )kurang lebih 200 meter dari Lampu merah Kalianyar sebelah kiri jalan . No Telp (0275-3141242)






2) Bakso Pak Sukar
3) Dawet Hitam Jembatan Butuh
4) Serabi ala Kutoarjo (alun-alun Kutoarjo).

"Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan ke segenap pembaca yang budiman, semoga kabupaten Purworejo semakin di kenal and buat temen-temen yang mau menambahkan silakan . . . . .Thx"

Jangan lupa mengunjungi :

  1. http://nurprasetiyo.blogspot.com (sumber artikel)

Rabu, 04 Juli 2012

Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Kabupaten Wonogiri memiliki sebuah ikon yang sangat terkenal yaitu Bendungan Serbaguna Wonogiri atau dikenal sebagai Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Bendungan ini merupakan waduk terbesar se-Asia Tenggara yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan Solo.

Waduk Gajah Mungkur dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 berlokasi 7 Km arah selatan Kota Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduang. Luas daerah genangan lebih dari 8.800 ha dan luas daerah yang dibebaskan 90 km2 yang terdiri dari 51 desa di 7 Kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan dari Nippon Koei Co, Ltd Jepang.

Pada saat pembebasan daerah genangan ini mengorbankan 12.525 kepala keluarga (KK) terdiri dari + 68.750 jiwa yang secara sukarela melakukan Program Bedhol Desa dengan bertransmigrasi ke berbagai daerah antara lain :
  1. - Sitiung (Propinsi Sumatera Barat)
  2. - Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir, Pemenang (Propinsi Jambi)
  3. - Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu)
  4. - Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan)
Dari segi infrastruktur banyak yang harus dilakukan penataan ulang diantaranya adalah relokasi jalan yang dahulu menghubungkan Wonogiri-Wuryantoro, Wuryantoro-Eromoko, Eromoko-Baturetno, dan Baturetno-Tirtomoyo. Panjang keseluruhan jalan yang direlokasi mencapai 43,4 Km, terdiri dari 34,4 km jalan baru dan 9 km perbaikan jalan lama. Dibangun pula jembatan baru sebanyak 16 buah dengan total panjang 786 m. Jaringan telephon yang tergenang diganti dengan jaringan baru antara Wonogiri-Semanding sepanjang 35 km dan Wonogiri-Wuryantoro sepanjang 9 km.

Kondisi secara umum Waduk Gajah Mungkur adalah sebagai berikut :
  1. Luas daerah tangkapan air seluas kurang lebih 1.350 km2
  2. Waduk Gajah Mungkur memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sungai / DAS seluas 1.260 km2 yaitu Sub DAS Keduang, Tirtomoyo, Temon, Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan;
  3. 74 % daerah tangkapan air masuk wilayah Kabupaten Wonogiri
  4. Daerah pasang surut seluas kurang lebih 6.000 Ha, dan yang digunakan oleh masyarakat untuk budidaya pertanian seluas kurang lebih 804 Ha;
  5. Luas daerah sabuk hijau atau Green Belt kurang lebih 996 Ha;
Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah Mungkur antara lain :
  1. Ø Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan;
  2. Ø Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.
  3. Ø Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12,4 MW;
  4. Ø Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi;
  5. Ø Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba Jala Apung ikan nila.
Seiring dengan perkembangan kondisi alam yang sangat dinamis, Waduk Gajah Mungkur saat ini mengalami keadaan yang sangat memprihatinkan. Umur pakai waduk direncanakan selama 100 tahun, akan tetapi berdasarkan perkembangan terakhir, umur pakai waduk diperkirakan hanya tinggal 10-15 tahun lagi.

Hal ini disebabkan oleh laju sedimentasi yang sangat tinggi terutama dari 6 Sub Daerah Aliran Sungai yang menyebabkan semakin kecilnya daya tampung air. Sub DAS Keduang merupakan penyumbang terbesar terjadinya sedimentasi yang mempercepat pendangkalan waduk. Wilayah Sub DAS Keduang sendiri cukup luas meliputi 83 Desa/ Kelurahan yang tersebar di 9 Kecamatan. Dengan semakin dangkalnya waduk dikhawatirkan tidak akan sanggup lagi menampung air penyebab banjir terutama bagi daerah hilir sungai Bengawan Solo.

Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk menyelamatkan waduk Gajah Mungkur yang juga merupakan salah satu asset bangsa. Pengorbanan masyarakat Wonogiri yang dahulu telah rela melepaskan tanah kelahiran untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur setidaknya dapat dijadikan suatu motivasi agar upaya penyelamatan waduk Gajah Mungkur ini dapat segera dilaksanakan.

Jangan lupa mengunjungi :

  1. http://tanahairgue.blogspot.com (sumber artikel)